Perjalanan Programmer menjadi QuantTrader

Welly Tambunan
5 min readJul 21, 2018

Saya pertama sekali berkenalan dengan dunia Trading khususnya Forex tepatnya pada tahun 2012. Anda dapat melihatnya dari blog post saya di website berikut

Saya terharu sekali melihat blog saya yang lama dan kemudian terkenang akan manis dan pahit perjalanan tersebut. Saya akan membagikan pelajaran yang saya alami dalam artikel berikut ini.

Kali Pertama

Saya pertama kali berkenalan dengan dunia trading tak lepas dari peran Bapak Risman Adnan, mentor saya. Pada saat itu saya sedang dalam usaha menjalankan Startup yaitu TripleLands bersama dengan sobat dan keluarga saya yaitu Jaka Tambunan, Adi Sembiring dan Jogi Silalahi.

Kami diperkenalkan oleh bapak Risman dengan mendiang Secundo Lee dan Denny Rahardjo. Keduanya adalah Forex Trader berkebangsaan Indonesia dan tinggal di Singapura. Kami mendapatkan project untuk membuat Trading Signal dengan menggunakan Neural Network untuk Forex. Perjalanan itu membuat kami mau tidak mau harus belajar mengenai istilah atau term yang cukup asing buat kami yang berasal murni dari Informatika. Tetapi kami haus akan pengalaman dan belajar dengan cukup cepat. Buku yang pertama kami baca adalah karangan mereka berdua yaitu The Lazy Way of Forex Trading.

Buku tersebut mudah sekali dicerna dari level pemula sampai expert. Juga mereka tidak pelit dalam membagikan Expert Advisor yang dinamakan Chartist secara gratis ! Sangat awesome !

Kemudian kami mencoba untuk trading dengan uang $50. Jika diingat maka akan terasa sangat amat lucu. Dan kami sangat naive sekali ingin menggandakan uang tersebut menjadi ratusan bahkan ribuan dollar. Haha. Akan tetapi yang ada hanya kekalahan demi kekalahan dan overtrading dengan undercapitalized money yang kami dapat secara free dari broker.

Teman-teman saya give up terhadap Forex Trading setelah kekalahan tersebut. Tetapi saya tetap lanjut karena sangat penasaran dan ingin segera cepat-cepat memperoleh financial freedom. Hell yeah !

Saya mengikuti kursus yang digadang oleh bapak Deny Rahardjo dan Thomas Matthew dengan nama Traderence Academy. Di sana saya juga berjumpa dengan komunitas trader luar negeri dari Singapore dan Israel. Yaroon, Guy Almog dan Shalom. Mereka semua adalah trader hebat yang sangat berani menunjukkan account live mereka. Setiap malam saya menonton mereka trading secara live dan hal tersebut membuka mata saya mengenai bagaimana menjadi seorang trader yang profesional. Disini saya berkenalan juga dengan my beautiful wife saya. :) What a beautiful journey ! I owe them a LOT. :)

Buku lain yang saya lahap adalah karangan dari mereka berdua yaitu 7 Formula Rahasia Trader Sukses. Buku ini memberikan pengetahuan mengenai financial planning dan juga hubungannya dengan trading. Please read, it will be worth of your time.

Saya mengalami masa gemilang dengan trade call yang diambil oleh para trader dan coach dari Traderence Academy. Tak lama kemudian saya pun harus melanjutkan bekerja karena Startup kami sudah tak sanggup berjalan lebih lama lagi. Saya akhirnya masuk ke Petrolink Indonesia dengan bantuan Risman Adnan.

Bagaimana dengan trading saya ? Saya tidak aktif lagi trading karena waktu tersita untuk bekerja di Petrolink. Kehidupan di petrolink akan saya ceritakan di lain kesempatan.

Akhirnya setelah beberapa tahun vakum saya trading lagi dan hasilnya cukup memuaskan mendapatkan 5% profit per bulan. Pendekatan yang saya ambil adalah mulai masuk ke Automated Trading System. Khususnya dengan melakukan trading terhadap Non Farm Payroll setiap bulan. Cara tradingnya adalah sederhana. Buy Stop and Sell Stop satu menit sebelum pengumuman dilangsungkan. Simple sekali bukan ? Awalnya ini profitable, tetapi setelah beberapa kali winning streak, hasilnya adalah loss yang sangat besar karena slippage, spike dan masalah-masalah lain di execution. Saya merasa dicurangi oleh platform tersebut.

Berikut rekam jejak yang saya lihat masih ada di internet yang akhirnya saya buka ke public setelah melakukan banyak research tentang bagaimana membuat trading algorithm yang cukup profitable sebelumnya, meskipun buntung akhirnya.

https://www.slideshare.net/kenykau/tradeplatformnet-simple-tutorial

https://archive.codeplex.com/?p=tradeplatform

Akhirnya saya mencari cara lain untuk trading yaitu dengan melakukan Fundamental Analysis. Guru saya adalah Jarrat Davis yang merupakan Second Best Trader in the world according to Berkeley Bank. Dia mengajarkan pentingnya Analisa Fundamental dengan memperhatikan setiap event dan news yang keluar dari Central Bank. That’s the key. Market moves based on Central Bank action. Tentu saja digabungkan dengan technical analysis saya mencapai hasil yang lumayan.

Tetapi karena sangat terlalu percaya diri account saya blow up pada saat si Thomas Jordan dari Swiss National Bank melepas pegged dari CHF. Ini merupakan black swan event yang mengejutkan market. Seketika account saya hancur dalam sekejap. That’s really terrible day for all traders in the world. Some of them makes a LOTs of money. Beberapa lagi trader seperti saya bangkrut. Banyak broker juga bertumbangan karena hal ini. Sangat menyakitkan sekali.

Akhirnya saya memutuskan untuk berhenti trading dalam beberapa waktu. Saya belajar sangat berharga sekali dan kemudian membuka demo account untuk beberapa waktu dan berusaha untuk mendapatkan consistent profit. Dalam perjalanan tersebut saya kembali bersemangat untuk melakukan trading secara otomatis dengan menggunakan program komputer.

Sepertinya saya tidak jera-jera dengan hal tersebut. Saya membaca banyak hal mengenai Quantitative Trading. Terutama buku-buku dari Ernie Chan, Michael Harris dan David Aronson. Pendekatan Quantitative berbeda sekali dengan Fundamental Analysis dan Technical Analysis yang saya usung sebelumnya.

Tetapi karena matematika statistik saya yang cukup lemah, saya kesulitan mengimplementasikan nya dan memahami paper-paper finance yang ada mengenai trading strategy. Akan tetapi saya maju terus dan akhirnya memahami beberapa methode trading seperti Mean Reversion, Momentum Trading.

Saya juga sempat belajar Options Trading dari TastyTrade dan Dough.

Buku-buku saham lokal dari Ellen May pun tidak lupa saya lahap. Hehe

Semua pengalaman yang cukup banyak tersebut selama 6 tahun ini membawa saya seperti sekarang ini. Saya masih harus banyak belajar lagi dari kegagalan sebelum sebelumnya. Fokus saya sekarang adalah membuat trading software dengan menggunakan otomatisasi yang saya geluti sebagai programmer sampai menjadi CTO di perusahaan software lokal ( take me around 10 years ).

Saya yakin pada akhirnya saya menjadi pemenang dan akan membantu para trader lain untuk menjadi trader yang sukses. Stay tune in this blog and let’s learn trading together. Together we can !

Cheers

--

--